BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Keluarga Berencana (KB)
2.1.1. Pengertian Keluarga Berencana
2.1.1. Pengertian Keluarga Berencana
Untuk mencapai tujuan program KB, maka penggarapan program keluarga berencana diarahkan 2 bentuk sasaran yaitu sasaran langsung yaitu pasangan usia subur (PUS) agar mereka menjadi peserta KB lestari sehingga memberikan efek langsung pada penurunan fertilitas sedangkan sasaran tidak langsung yaitu, organisasi-organisasi dan lembaga kemasyarakatan, instansi pemerintahan maupun swasta, tokoh-tokoh masyarakat (wanita dan pemuda) yang diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap proses pembentukan sistem nilai dikalangan masyarakat yang dapat mendukung usaha pelembagaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (Sibagariang, 2010).
2.2. Konsep KB Suntik
2.2.1. Pengertian KB Suntik
2.2.1. Pengertian KB Suntik
KB suntik adalah cara kontrasepsi yang menyuntikan suatu sintesa progestin yang mempunyai efek seperti progesteron asli dari tubuh wanita (Manuaba, 2007).
2.2.2. Macam-Macam KB Suntik
Menurut Saifuddin (2006) kontrasepsi suntik terdiri dari :
- KB suntik 1 bulan
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medrogsi progestaron asetat dan 5 mg estradiol sipinoat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (cyclofem) dan 50 mg noretrindon enoat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali. - Cara kerja KB suntik 1 bulan adalah :
- Mencegah ovulasi
- Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
- Menghambat gamet ke tuban
- Efektifitas KB suntik 1 bulan adalah : sangat tinggi (0,1, 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan.
- Keuntungan KB suntik 1 bulan adalah :
- Risiko terhadap kesehatan kecil
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami isteri
- Tidak diperlukan pemeriksaan dalam efek samping sangat kecil
- Akseptor tidak perlu menyimpan obat suntik
- Kerugian KB suntik 1 bulan adalah:
- Terjadi perubahan pada pola haid seperti tidak teratur, pendarahan bercak atau pendarahan selama sampai 10 hari.
- Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua dan ketiga.
- Ketergantungan akseptor terhadap pelayanan kesehatan.
- Akseptor harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan.
- Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsi atau obat tubercolusis Dapat menimbulkan efek samping yang serius seperti jantung, stroke, kebekuan darah pada paru atau otak yang kemungkinan timbulnya tumor hati.
- Penambahan berat badan.
- Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan terhadap infeksi menular seksual, hepatitis B atau intervensi virus HIV.
- Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
- KB suntik 3 bulan KB suntik 3 bulan adalah kontrasepsi suntik DMPA berisi hormon progesteron saja dan tidak mengandung hormon esterogen. Dosis yang diberikan 150 mg/ml DMPA yang disuntikkan secara intra muscular (IM) setiap 12 minggu (Varney, 2006).
- Mekanisme kerja
Mekanisme kerja kontrasepsi DMPA menurut Hartanto (2004) adalah :- Primer : Mencegah ovulasi.
Kadar Folikel Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH) menurun serta tidak terjadi lonjakan LH. Pada pemakaian DMPA, endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Dengan pemakaian jangka lama endometrium bisa menjadi semakin sedikit sehingga hampir tidak didapatkan jaringan bila dilakukan biopsi, tetapi perubahan tersebut akan kembali normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan DMPA berakhir. - Sekunder yaitu berupa lendir servik menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa, kemudian membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi serta mungkin mempengaruhi kecepatan transportasi ovum di dalam tuba falopi.
- Primer : Mencegah ovulasi.
- Efektifitas
DMPA memiliki efektifitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam satu tahun pemakaian (BKKBN, 2003). Kegagalan yang terjadi pada umumnya dikarenakan oleh ketidakpatuhan akseptor untuk datang pada jadwal yang telah ditetapkan atau teknik penyuntikan yang salah, injeksi harus benar-benar intragluteal (Baziad, 2002). - Kelebihan penggunaan KB suntik DMPA menurut BKKBN (2003):
- Sangat efektif
- Pencegahan kehamilan jangka panjang
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
- Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
- Tidak mempengaruhi ASI
- Sedikit efek samping
- Akseptor tidak perlu menyimpan obat suntik
- Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopause
- Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
- Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
- Mencegah beberapa penyakit radang panggul.
0 komentar:
Posting Komentar